top of page
Search

CATATAN AWAL TAHUN


“Sudahlah tugasmu berjuang, ekspektasimu jangan berlebihan, tapi tetap gantungkan harapan” 2019

Genap satu tahun kalimat ini menemani tiap harinya. Yang makin hari semakin memaknai bagaimana berjuang itu sendiri. Bagaimana meletakkan harapan pada porsi yang paling tepat. Bagaimana berjuang dengan berkali-kali mendefinisikan ulang. Bagaimana berjuang dengan beberapa kali jatuh pada ekspektasi. Lalu berkata “Sudahlah tugasmu berjuang, ekspektasimu jangan berlebihan, tapi tetap gantungkan harapan”. Ya benar, menggantungkan harapan agar kita terus berjalan.

Aku bersyukur, telah sejauh ini melangkah. Menjaga diri untuk tetap berpikir positif, bedanya diri ini lebih mampu menghargai perasaan sendiri. Mengizinkan kecewa, sedih, syukur, bahagia atau apapun itu melintas, sebab mereka perlu untuk dirasa. Dan semuanya menjadi lebih bermakna.

Berjuang dengan sabar, sabar lagi, dan sabar terus. Lalu untuk tahun ini harus terus belajar bersabar tanpa batas, namun harus tau kapan waktu untuk tegas. Dengan begitu akan tau bagaimana menghargai diri. Jika sebelumnya belajar menghargai dengan cara menghargai orang lain, karena dengan begitu bisa berempati dan merasakan bagaimana perjuangannya, kini perlu belajar menghargai diri sendiri.

Ke depan, banyak sekali hal yang belum terlewati, mimpi-mimpi, perjalanan, barangkali akan banyak menemui benturan. Namun semoga, dengan cara itu pula semakin mengenali diri.

Kata berikutnya adalah keluarga, sebagai hadiah dari Tuhan di dunia ini. Sebab kamu punya mereka dan mereka memilikimu. Siap mengenali mereka kembali ?



03.01.2020 maharaniwu

8 views0 comments

Recent Posts

See All

Akuntansi Nol (dari nol menuju nol)

Maharani Wuryantoro maharaniwu17@gmail.com ABSTRAK Akuntansi nol yang dimaknai dari nol menuju nol, artikel ini dimaksud untuk memperjelas makna tazkiyah dalam aktivitas akuntansi berkaitan pada subst

CERPEN : Gadis Kecil yang Kupanggil itu adalah…

22.04 WIB, sebuah ruangan berukuran 3x4 meter itu hening tanpa suara. Seorang gadis meringkuk di atas ranjang. Meremas ujung bantal, dadanya sesak menahan isakan tangis agar tidak terdengar. Malam it

MAAF, AKU BELUM....

Buk, Aku belum tau bagaimana cara melakukannya Pak, Aku belum tau bagaimana rasanya kamu berjuang Dek, Aku belum pernah melewati fase ini, ini berat Kak, Aku belum pernah berada di sudut pandangmu Nak

Post: Blog2_Post
bottom of page